Cerume 04
penanaman ume
Apakah nugal itu?
"Nugal" artinya menanam benih padi di ladang dengan cara menumbuk tanah untuk membuat lobang kecil di tanah dengan kayu yang diruncing yang disebut "tugal". Penugal, biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki, dan kemudian kaum perempuan menaburkan benih padi ke dalam lobang tugal.
Nugal
bisa dikatakan suatu kegiatan yang paling besar dalam proses berladang.
Disebut kegiatan paling besar, karena dalam adat nugal juga terdapat
unsur pesta. Mengingat besarnya pesta ini, sering kali acara "nugal"
dalam suku Lubai dianggap sebagai puncak dari proses berladang. Hasil dari penancapan tugal ketanah disebut dengan tugalan.
Kapan pelaksanaan nugal
Setelah ladang bersih selanjutnya menamam padi atau masyarakat Lubai menyebutnya nugal. Nugal menggunakan kayu yang diruncing ujungnya, suku Lubai menyebutnya tugal. Tugal ialah kayu bulat yang ujungnya dibuat lancip untuk membuat lobang. Ayahanda kami biasanya menggunakan kayu behuas atau manggis hutan untuk dijadikan tugal. Ukuran kayu yang dibuat tugal berukuran lingkaran 10 centi meter dan panjang 225 centi meter. Waktu menugal biasa pada bulan September atau bulan Oktober.
Ukuran luas ladang padi
1 kulak satuan ukuran beras atau padi sama dengan 4 cupak. 1 cupak sama dengan ¼ gantang. 1 gantang sama dengan 3,125 kilo gram. Jadi 1 kulak = 1 gantang = 3,125 kilo gram, biasanya untuk menakar atau menyukat beras, kacang-kacangan, dan sebagainya.
Menih Tugalan
Apakah menih tugalan itu?
Menih tugalan adalah suatu
proses memasukan bibit atau benih padi kedalam lobang tugalan. Dengan
kata lain Lobang yang dihasilkan oleh tugal akan dimasukkan benih padi
kedalamnya. Sebelum proses menih padi dimulai, peladang akan menempatkan
bibit padi pada sebuah tempat yang disebut dunak. Dunak adalah sejenis
bakul, terbuat dari rotan. Dunak dijadikan tempat untuk meletakkan
seluruh benih padi.
Benih padi dibacakan doa
Benih padi yang telah ditempatkan pada Dunak di dibacakan sholawat Nabi Muhammad Shollahu Alaihi Wasallam dan surat Alfatihah.
Tujuan membaca sholawat Nabi dan Surah Alfatihah ini, peladang bermaksud
memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan, kesalamatan, mendapatkan padi yang bernas dan barokah. Dalam bahasa Lubai
buleh padi banyak dan berkat pule.
Benih padi yang ditanam biasanya jenis padi yang biasa dimakan sehari-hari. Usia panen padi, mencapai 5 bulan lamanya. Ada juga jenis benih padi yang lebih cepat panen, seperti padi serendah. Masyarakat Lubai, biasanya tidak ketinggalan juga menanam padi pulut, walaupun hanya benihan sekulak lebarnya. Benihan sekulak biasanya meng - habiskan benih sebanyak setuku.
Apakah tuku itu?
Tuku adalah tempat bibit padi yang terbuat dari anyaman rotan. Kegiatan menugal atau menanam padi biasanya dilakukan secara beramai-ramai. Semakin luas ladangnya semakin ramai pula orang yang diperlukan untuk menanam padi. Pada zaman dahulu masyarakat Lubai menyebutnya 'ambek ahi nugal'. Ambek ahi nugal merupakan acara menyenangkan bagi bujang gadis, pada kegiatan ini kesempatan bujang gadis untuk saling berkenalan antara satu dengan yang lainnya. Sibujang bertugas menugal dan sigadis bertugas memasukan benih padi.
Perkecambahan
Tahap Perkecambahan benih (germination)
Pada fase ini benih akan menyerap air dari lingkungan (karena perbedaan
kadar air antara benih dan lingkungan), masa dormansi akan pecah
ditandai dengan kemunculan radicula dan plumule. Faktor yang
mempengaruhi perkecambahan benih adalah kelembaban, cahaya dan suhu.
Petani biasanya melakukan perendaman benih selama 24 jam kemudian diperam 24 jam lagi. Tahan perkecambahan benih berakhir sampai daun pertama muncul dan ini berlangsung 3-5 hari.
Untuk
benih padi proses penanaman melalui tugalan, maka perendaman tidak
mungkin dilaksanakan. Benih padi saat pelaksanaan tugalan, langsung
dibenamkan kedalam tanah.
Pertunasan
Tahap Pertunasan (seedling stage)
Tahap pertunasan mulai begitu benih berkecambah hingga menjelang anakan
pertama muncul. Umumnya petani melewatkan tahap pertumbuhan ini di
persemaian. Pada awal di persemaian, mulai muncul akar seminal hingga
kemunculan akar sekunder (adventitious) membentuk sistem perakaran
serabut permanen dengan cepat mengganti kan radikula dan akar seminal
sementara.
Di sisi lain tunas terus tumbuh, dua daun lagi terbentuk. Daun terus berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari selama tahap awal pertumbuhan sampai terbentuknya 5 daun sempurna yang menandai akhir fase ini. Dengan demikian pada umur 15 - 20 hari setelah sebar, bibit telah mempunyai 5 daun dan sistem perakaran yang berkembang dengan cepat. Pada kondisi ini, bibit siap dipindahtanamkan.
Pembentukan Anakan
Tahap Pembentukan anakan (tillering stage)
Setelah kemunculan daun kelima, tanaman mulai membentuk anakan bersamaan dengan berkembangnya tunas baru. Anakan muncul dari tunas aksial (axillary) pada buku batang dan menggantikan tempat daun serta tumbuh dan berkembang. Bibit ini menunjukkan posisi dari dua anakan pertama yang mengapit batang utama dan daunnya. Setelah tumbuh (emerging), anakan pertama memunculkan anakan sekunder, demikian seterusnya hingga anakan maksimal.
Pada fase ini, ada dua tahapan penting yaitu pembentukan anakan aktif kemudian disusul dengan perpanjangan batang (stem elongation). Kedua tahapan ini bisa tumpang tindih, tanaman yang sudah tidak membentuk anakan akan mengalami perpanjangan batang, buku kelima dari batang di bawah kedudukan malai, memanjang hanya 2-4 cm sebelum pembentukan malai. Sementara tanaman muda (tepi) terkadang masih membentuk anakan baru, sehingga terlihat perkembangan kanopi sangat cepat. Secara umum, fase pembentukan anakan berlangsung selama kurang lebih 30 hari.
Pada tanaman yang menggunakan sistem tabela (tanam benih langsung) periode fase ini mungkin tidak sampai 30 hari karena bibit tidak mengalami stagnasi seperti halnya tanaman sistem tapin yang beradaptasi dulu dengan lingkungan barunya sesaat setelah pindah tanam.
Bunting
Tahap Bunting (booting stage)
Perkembangan tanaman pada tahapan ini diawali
dengan inisiasi bunga (panicle initiation). Bakal malai terlihat berupa
kerucut berbulu putih (white feathery cone) panjang 1,0-1,5 mm. Pertama
kali muncul pada ruas buku utama (main culm) kemudian pada anakan dengan
pola tidak teratur. Ini akan berkembang hingga bentuk malai terllihat
jelas sehingga bulir (spikelets) terlihat dan dapat dibedakan.
Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung (bulge). Penggembungan daun bendera ini disebut bunting sebagi tahap kedua dari fase ini (booting stage).Bunting terlihat pertama kali pada ruas batang utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan anakan non-produktif terlihat pada bagian dasar tanaman.
Tahap Keluar Malai (heading stage)
Tahap selanjutnya dari fase ini adalah tahap keluar malai. Heading
ditandai dengan kemunculan ujung malai dari pelepah daun bendera. Malai
terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah daun.
Akhir fase ini adalah tahap pembungaan yang dimulai ketika serbuk sari menonjol keluar dari bulir dan terjadi proses pembuahan.
Padi bunting didalam bahasa Lubai disebut Padi ngudung, sering juga padi sedang ngudung.
Pembungaan
Tahap Pembungaan (flowering stage)
Pada pembungaan, kelopak bunga terbuka, antera menyembul keluar dari kelopak bunga (flower glumes) karena pemanjangan stamen dan serbuksari tumpah (shed). Kelopak bunga kemudian menutup. Serbuk sari atau tepung sari (pollen) jatuh ke putik, sehingga terjadi pembuahan. Struktur pistil berbulu dimana tube tepung sari dari serbuk sari yang muncul (bulat, struktur gelap dalam ilustrasi ini) akan mengembang ke ovary.Proses pembungaan berlanjut sampai hampir semua spikelet pada malai mekar. Pembungaan terjadi sehari setelah heading. Pada umumnya, floret (kelopak bunga) membuka pada pagi hari. Semua spikelet pada malai membuka dalam 7 hari. Pada pembungaan, 3-5 daun masih aktif.
Anakan pada tanaman padi ini telah dipisahkan pada saat dimulainya pembungaan dan dikelompokkan ke dalam anakan produktif dan nonproduktif. Fase reproduktif yang diawali dari inisiasi bunga sampai pembungaan (setelah putik dibuahi oleh serbuk sari) berlangsung sekitar 35 hari. Pemberian zat pengatur tumbuh atau penambahan hormon tanaman (pythohormon) berupa gibberlin (GA3) dan pemeliharaan tanaman dari serangan penyakit sangat diperlukan pada fase ini. Perbedaan lama periode fase reproduktif antara padi varietas genjah maupun yang berumur panjan tidak berbeda nyata. Ketersediaan air pada fase ini sangat diperlukan, terutama pada tahap terakhir diharapkan bisa tergenang 5 - 7 cm.
Pematangan
Tahap matang susu ( Milk Grain Stage )
Tiga tahap akhir pertumbuhan tanaman padi merupakan fase pemasakan. Pada
tahap ini, gabah mulai terisi dengan bahan serupa susu. Gabah mulai
terisi dengan larutan putih susu, dapat dikeluarkan dengan
menekan/menjepit gabah di antara dua jari. Malai hijau dan mulai
merunduk. Pelayuan (senescense) pada dasar anakan berlanjut. Daun
bendera dan dua daun di bawahnya tetap hijau. Tahap ini paling disukai
oleh walang sangit. Pada saat pengisian, ketersediaan air juga sangat
diperlukan. Seperti halnya pada fase sebelumnya, pada fase ini
diharapkan kondisi pertanaman ter genang 5 - 7 cm.
Tahap gabah ½ matang (dough grain stage)
Pada tahap ini, isi gabah yang menyerupai susu berubah menjadi gumpalan
lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan
(senescense) dari anakan dan daun di bagian dasar tanaman nampak semakin
jelas. Pertanaman terlihat menguning. Seiring menguningnya malai, ujung
dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering.
Tahap gabah matang penuh (Mature Grain Stage)
Setiap gabah matang, berkembang penuh, keras dan berwarna kuning. Tanaman padi pada tahap matang 90 - 100 % dari gabah isi berubah menjadi kuning dan keras. Daun bagian atas mengering dengan cepat (daun dari sebagian varietas ada yang tetap hijau). Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada bagian dasar tanaman. Berbeda dengan tahap awal pemasakan, pada tahap ini air tidak diperlukan lagi, tanah dibiarkan pada kondisi kering.
Demikian cerita be ume ke empat ini. Mari kita jadikan pengalaman persiapan berladang ini, dari sebagai inspirasi kehidupan dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Semoga ladang ini tetap lestari dan menjadi bagian penting dari identitas kita.
Tahap Penanaman selesai, dilanjutkan Pemanenan...!
Post a Comment