Header Ads

Cerper 10

Keterangan foto tidak tersedia.

Tanggal 14 Agustus 2010, Hari Sabtu

kembali keperantauan. 

Rute pertama : Desa Jiwa Baru, Lubari - Prabumulih.

Dipagi hari yang cerah tepat pukul 05.30 WIB kami berangkat dari desa Jiwa Baru menuju kota Prabumulih dengan menggunakan angkutan umum. Tiba di kota Prabumulih pukul 07.00 WIB kami mampir ketoko yang menjual krupuk Palembang, letaknya di jalan utama kota Prabumulih. 

Setelah memperoleh oleh-oleh dari pulang kampung, kami meneruskan perjalanan menuju stasiun kereta api "Prabumulih" Ketika telah sampai ke stasiun, saya menyuruh anak tertua untuk mengantri karcis Kereta Api kelas Bisnis. Tiket telah didapat, kami masih harus menunggu Kereta Api datang dari Stasiun Kertapati Palembang. 
 
Beberapa saat kemudian, kami ingin membawa oleh-oleh berupa buah khas kota ini, yaitu nanas. Biasanya ditawarkan oleh penjualnya dengan harga umumnya, jadi tidak boleh ditawar lagi. Deengan alasan bahwa buah nanas ini rasanya, manis mang.! Mamo pacak ditawarkan lagi.. sekelumit momen tawar menawar membeli nanas.

Menurut jadwal Kereta Api akan memasuki Stasiun Prabumulih, pukul 10.00 WIB. Akan tetapi tepat pukul 11.00 WIB ada pengumuman bahwa kedatangan Kereta Api dari Palewmbang akan tertunda, dikarenakan jadwal dari Stasiun Kertapati dirubah. Hal ini terjadi akibat adanya kecelakaan antara Kereta Api Babaraja dengan Kereta Api Rajabasa, tidak jauh dari stasiun Bekri.
 
Saya teringat syair dari lagu bang Haji Rhoma Irama "Menunggu" 
 
Sekian lama aku menungguUntuk kedatanganmuBukankah engkau telah berjanjiKita jumpa di sini
 Datanglah, kedatanganmu kutungguTelah lama, telah lama 'ku menunggu
Derita hidup yang kualami
Sekian lama, aku menunggu 
 
Rute kedua : Prabumulih - Tanjung Karang.
 
Sungguh sangat bermakna bait lagu dangdut tersebut, saya berkata dalam hati "Datanglah, kedatanganmu kutunggu" Saat waktu telah menunjukkan pukul 13.30 WIB akhirnya terdengar klakson Kereta Api dari Palembang memasuki Stasiun Prabumulih. Tidak lama kemudian, kami naik ke gerbong Kereta Api mencari tempat duduk. Saat telah sampai di gerbong yang dimaksudkan, ternyata tempat duduknya sudah penuh semuanya. 
 
Oleh karena hal, maka saya harus berdiri dari Stasiun Prabumulih sampai ke Stasiun Peninjauan. Momen berdiri beberapa stasiun dilewati, saya menjadi berpikir bagaimana manajemen Kereta Api Indonesia. Apakah salah penumpang yang naik atau salah petugas Kereta Api Indonesia? Ah, akhirnya saya menyadari bahwa pertanyaan seperti, bukan untuk seperti orang seperti saya. Saya hanya berasal dari desa yang kecil, tidak mempunyai posisi untuk mempertanyakan hal itu. 
 
Setelah berbasi sedikit menanyakan kepada penumpang yang duduk di kursi, disebelah ada yang kosong. Saya bertanya, apakah kursi disebelah itu ada penumpangnya? dijawab ada. Saya agak sedikit kecewa, beberapa saat kemudian penumpang yang kursinya ditinggal dikarenakan dia pergi ke Toilet tadi, berbaik hati kepada saya dan memberikan tempat duduknya. Sungguh mulia hatimu anak muda, bathin saya berkata. Pemandangan seperti ini, sudah sangat langka.
 
Kesedihan karena penundaan keberangkatan kereta api dapat digambarkan dengan beberapa kata, seperti kecewa, frustasi, sedih, nelangsa, muram, atau bahkan kesal. Pilihan kata-kata tergantung pada seberapa besar dampak penundaan tersebut bagi individu dan bagaimana mereka mengekspresikan perasaannya. Bagi saya saat itu, memang ada rasa kecewa. Tapi saya bukan kecewa kepada Kereta Api Indonesia, tapi pada diri saya sendiri. Dalam momen itu, kesalahan memilih naik kereta api. Mengapa tidak naik angkutan umum lain-nya, misal Travel. Ah, sudahlah nasi telah menjadi bubur, tidak mung kin ada keajaiban bubur berubah kembali menjadi nasi.
 
Sedikit ungkapan rasa kesedihan di hati saya : 
  • Perjalanan hari ini terhambat: dikarenakan ada kecelakaan, menyebabkan perjalanan kereta api tidak bisa berjalan lancar, sesuai jadwalnya.
  • Perjalanan hari ini tertunda: dengan adanya keterlambatan dari jadwal semula akibat kecelakaan.
  • Perjalanan hari ini terganggu: situasi perjalanan kereta api mengalami gangguan dan tidak berjalan normal. Dan semua penumpang harus maklum, dong.!
  • Perjalanan hari ini terlambat: sama dengan "tertunda", kata ini menekankan pada keterlambatan waktu keberangkatan akibat kecelakaan, paham kan... para pembaca.
  • Perjalanan hari ini mengalami penundaan: frasa ini lebih formal dan menjelaskan bahwa kereta api mengalami penundaan dalam jadwalnya.

Sepertinya saya telah kehabisan kata-kata untuk diceritakan kembali, kepada para pembaca. Kami tiba di Stasiun Tanjungkarang waktu telah menunjukkan pukul 22.30 WIB, sudah telah malam. Saya belum makan, perut telah lama minta di isi. Momen perjalanan kembali keperantauan pada kesempatan ini, sungguh sangat melelahkan. Badan letih dikarenakan tertunda makan malam, pikiran penat dikarena kan kesalahan memilih alat transportasi,  akhirnya kondisi tubuh saya sungguh memprihatinkan.

Perjalanan merantau ini masih panjang, dan aku terus melangkah dengan harapan. Semoga setiap saya melangkah di perantauan ini bisa memberikan manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Doakan saya agar selalu diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan di sini. Mari kita terus saling mendukung dan menginspirasi!

Salam interaksi.



Tidak ada komentar

Cerewet 11

  Kejadian lucu itu masih teringat jelas sampai sekarang. Saat itu tahun 2019, kami sekelompok teman memutuskan untuk berkunjung ke Bantul...

Diberdayakan oleh Blogger.