Cerper 06

Mengapa merantau? Mungkin pertanyaan itu sering muncul di benak banyak orang. Bagi saya, merantau adalah sebuah pilihan, sebuah langkah untuk mengejar cita-cita, mencari ilmu, atau sekadar mencari pengalaman hidup yang lebih luas. 

 

Di blog ini, saya sesungguhnya ingin berbagi cerita tentang bagaimana saya menjalani kehidupan di rantau, tentang suka duka, tentang perjuangan, dan tentang harapan yang terus saya jaga. Namun mengingat waktu dan kesempatan belum ada, maka semuanya itu belum dapat diwujudkan. Mari ber sama-sama merangkai cerita.

 

cerita merantau ke enam

Tanggal 18 Maret 1990, Hari Ahad
Kembali keperantauan

Menjelang senja hari, kami serombongan kembali berangkat dari desa Jiwa Baru, Lubai menuju kota Baturaja, tepat pukul 14.00 WIB kami berangkat. Pada perjalanan pergi ketanah rantau ini, semula kami ingin mampir ke desa Peninjauan, kabupaten Ogan Komering Ulu, namun dikarenakan melihat kondisi jalan yang tidak baik, maka kami akhirnya membatalkan rencana tersebut.

Tiba di kota Baturaja pukul 18.30 WIB, kami mampir ke Rumah makan yang terletak dipinggir jalan raya Baturaja ke Prabumulih untuk santap malam. Selesai santapan malam dan beristirahat sebentar perjalanan dilanjutkan kembali.

Berkendara di malam hari bisa sangat menyenangkan karena suasana yang tenang dan pemandangan yang berbeda. Beberapa kata-kata yang bisa menggambarkan serunya berkendara di malam hari adalah: "Malam yang sunyi, hanya terdengar riuh rendah lalu lalang kendaraan,", "Cahaya gemerlap kota menari di malam yang sunyi,", dan "Ada sesuatu yang ajaib tentang berkendara di malam hari, jalanan yang kosong, dengungan lembut mesin, lampu neon yang terpantul dari jendela.

Berkendara di malam hari itu rasanya seperti terbang di antara bintang-bintang, meskipun di atas jalan raya. Tanpa disadari, kendaraan yang kami tumpangi telah melewati :

• Martapura - oku timur
• baradatu - way kanan
• bukit kemuning - lamput
• Kotabumi  - Lamput
• Bandarjaya - lampteng
• gunung sugih - lamteng
• natar - lamsel  

Alhamdu lillah, kami telah sampai kembali didepan rumah di Tanjungkarang, saat menjelang waktu sholat Subuh. Perjalanan merantau ini memang penuh tantangan, tapi setiap langkah adalah investasi untuk masa depan. Semangat untuk meraih mimpi, dan semoga kesuksesan di perantauan menjadi kado terindah untuk keluarga di kampung halaman. Sampai jumpa di cerita selanjutnya.

Demikian cetita singkat ini dan semoga bermanfaat.

Salam interaksi

Kata kunci : Certau - Cerita, pergi, merantau