Header Ads

Cerper 04

Stasiun kereta api "Martapura"

Dari perantauan ini, saya belajar banyak tentang arti kehidupan, tentang kekuatan diri sendiri, dan tentang betapa berharganya keluarga dan kampung halaman. Semoga cerita ini bisa memberikan sedikit gambaran tentang pengalaman merantau. Jangan pernah menyerah pada mimpi, dan selalu ingat untuk tidak melupakan akar. 

Rombongan keluarga yang ikut merantau :

  • Muhammad Ibrahim (ayahanda kami)
  • Nafisyah binti Wakif (ibunda kami)
  • Nur Asmara (kakak perempuan) 
  • Amrullah (penulis)
  • Yurni Asmita (adik perempuan)
  • Sukardin (paman)
  • Muhammad Teguh (paman) 
  • Jamaluddin (kakak sepupu)

Cerita Merantau ke empat 

Tanggal 29 Juli 1976, Hari Kamis
Kembali keperantauan 
 
Kereta api ekspres tidak memiliki singkatan resmi dalam bahasa Indonesia. Namun, istilah "ekspres" sendiri merujuk pada kereta api yang berjalan lebih cepat dari kereta api biasa dan berhenti di lebih sedikit stasiun. Dalam bahasa Inggris, kereta api ekspres disebut "express train". Istilah "ekspres" juga sering digunakan untuk membedakan layanan kereta api yang lebih cepat dan berhenti di lebih sedikit stasiun dibandingkan layanan kereta api lokal atau biasa.
 
Perjalanan pergi ke tanah perantauan dimulai dari stasiun Prabumulih menuju  stasiun Tanjungkarang, kami berangkat dengan menaiki Kereta Api Express. Pengalaman naik kereta api bisa sangat beragam, dari yang menyenangkan dan penuh pemandangan indah, hingga yang kurang nyaman karena penuh sesak. Beberapa orang merasa naik kereta api adalah pengalaman yang seru dan tak terlupakan, terutama saat pertama kali atau saat melewati pemandangan yang menarik.
 
Beberapa kali perjalanan naik kereta api biasanya diawali melihat pemandangan kekiri kanan, namun lama-lama datang kantuk sehinga saya tertidur. Perjalanan dengan kereta api menawarkan pengalaman indah dengan pemandangan yang memukau. Pemandangan kebun karet, hutan belukar, kayu menteru, dan bahkan berbagai jenis pohon lainnya. Kereta api juga menyediakan fasilitas yang nyaman dan kuliner khas yang bisa menambah kenikmatan perjalanan.
 
Pada perjalanan pergi merantau ini, ada pengalaman berkesan di dalam kereta api pergi merantau ke empat adalah dari kebersamaan dengan orang terkasih, ayahanda, ibundan dan sanak saudara lainnya. Ada juga hal-hal lucu atau tidak terduga bisa terjadi di dalam kereta api. Misalnya, melihat tingkah laku penumpang lain membeli nasi bungkus, saat ditawarkan nasi bungkus dan ayam sayur dan saat dibuka ternyata nasi dan telur rebus. 
 
Fasilitas yang memanjakan:
Kereta api ekspres seringkali dilengkapi dengan fasilitas seperti kursi yang nyaman, AC, stopkontak, dan fasilitas hiburan, yang membuat perjalanan terasa lebih menyenangkan.
 
Hemat waktu dan efisien:
Kereta api ekspres umumnya memiliki jadwal yang tepat waktu dan berhenti di stasiun-stasiun besar, sehingga perjalanan menjadi lebih efisien dan menghemat waktu.
 
Suasana yang berbeda:
Suasana di dalam kereta api ekspres bisa menjadi pengalaman tersendiri, terutama jika melakukan per- jalanan bersama keluarga, seperti yang kami lakukan ini.
 
Rute perjalanan pertama :

Kereta api ekspres dari Palembang ke Tanjung Karang adalah KA Rajabasa. KA Rajabasa berangkat dari Stasiun Kertapati (Palembang) dan melewati stasiun-stasiun berikut:
Akhirnya tiba di Stasiun Tanjung Karang (Bandar Lampung).Tanpa kami sadari, hari telah malam dan telah sampai di stasiun Tanjungkarang. Para penumpang sibuk menurunkan barang-bawang bawaaan. Hari telah menunjukan pukul 19.30 WIB.
 
Rute perjalanan kedua :

Berangkat dari Tanjungkarang, kami naik Angkutan Umum menuju Talang Padang, tepat pukul 21.30 WIB, kami telah sampai ditempat tujuan. Setelah sampai di Talang Padang, kamipun makan makan dan istirahat sebentar. Semua rombongan pergi merantau ini, menginap di rumah kakak Haji Syamsul Haq, rumahnya didekat jembatan Tangsi - Talang Padang. Beliau adalah kakak angkat penulis, namun baiknya seperti saudara kandung sendiri. Dirumah beliaulah saya tempat tinggal, selama bersekolah di SMP Negeri Talang Padang.

Demikian cerita pergi merantau yang disingkat dengan Cerper ini. Dari perantauan ini, saya ingin belajar banyak tentang arti kehidupan, tentang kekuatan diri sendiri, dan tentang betapa berharganya keluarga dan kampung halaman. Semoga cerita ini bisa memberikan sedikit gambaran tentang peng alaman merantau. Jangan pernah menyerah pada mimpi, dan selalu ingat untuk tidak melupakan akar. Sampai jumpa di lain kesempatan, semoga sukses selalu untuk kita semua!

Demikian, semoga bermanfaat.

Salam interaksi.  

Kata kunci : Cerper - Cerita pergi merantau


 

 

 

Tidak ada komentar

Cerewet 11

  Kejadian lucu itu masih teringat jelas sampai sekarang. Saat itu tahun 2019, kami sekelompok teman memutuskan untuk berkunjung ke Bantul...

Diberdayakan oleh Blogger.