Header Ads

Cerdas 07

 Media dibuat oleh meta.ai
 menangkap ikan dengan bubu

Cerdas 07 merupakan Cerita Ladas, tentang bekarang Ikan. Air surut, fenomena alam yang menciptakan pemandangan unik di sepanjang sungai, juga menjadi surga bagi para pemancing. Memancing di air surut menawarkan pengalaman yang berbeda, tantangan yang menarik, dan kepuasan tersendiri saat berhasil menaklukkan kondisi yang tidak selalu mudah. 
 
Cerita ladas ini, akan membahas menangkap dengan Bubu. Bubu adalah alat penangkap ikan tradisional yang terbuat dari anyaman bambu. Cara kerjanya sederhana: ikan masuk ke dalam bubu melalui lubang, tetapi sulit untuk keluar lagi. Bubu biasanya dipasang di sungai atau laut, dan ditinggalkan untuk beberapa waktu sebelum diperiksa untuk melihat hasil tangkapannya.
 
Pada bulan Juni 1971, di Talang Sekampung, desa Air Naningan, kecamatan Pulau Panggung, kabupaten Lampung Selatan, provinsi Lampung. Saya diajak ayahanda kami memasang bubu, sungai Sekampung bagian hulunya. Ikuti cerita ladas selanjutnya...

Ayahanda kami memasang bubu di sungai Sekampung bagian hulu, sebuah perangkap ikan tradisional yang terbuat dari anyaman bambu. Ia berharap bisa menangkap banyak ikan untuk kebutuhan keluarga kami. Setelah memasang bubu, kami langsung pulang ke pondok kebun kopi. Saat itu, hari sudah sore, pukul 17.30 WIB, sore hari menjelang malam.
 
Setelah menunggu waktu semalam jam, kamikembali mengecek hasilnya. Ketika ayahanda kami dan saya kembali ke sungai, kami melihat ada beberapa ekor ikan yang terjebak di dalam bubu. Ayahanda segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam keranjang. Di antara ikan-ikan yang tertangkap, ada beberapa ekor ikan cengkak yang cukup besar. 
 
Ikan Cengkak adalah sebutan lokal untuk ikan semah (Tor spp.) berukuran kecil, biasanya di bawah 1 kg. Ketika ukurannya lebih besar, ikan ini disebut ikan semah atau kancra bodas. Ikan semah sendiri merupakan jenis ikan air tawar yang masih kerabat dengan ikan mas.

Ayahanda kami sangat senang dengan hasilnya dan berencana untuk memasang bubu lagi di tempat lain di sungai Sekampung. Ayahanda tahu bahwa sungai ini kaya akan berbagai jenis ikan, dan ia berharap bisa mendapatkan lebih banyak lagi ikan cengkak dan jenis lainnya.

Setelah beberapa kali memasang bubu, Ayahanda kami berhasil mengumpulkan banyak ikan cengkak dan jenis lainnya. Ayahanda membawa hasilnya pulang dan membagikannya kepada tetangga-tetangga kami. Mereka semua sangat menghargai hasil tangkapan ayahanda kami dan mengucapkan terima kasih atas kebaikan hatinya.
Ayahanda tersenyum dan merasa bahagia bisa membantu orang lain dengan hasil tangkapannya. Ia juga merasa bangga bisa mempertahankan tradisi nenek moyangnya dalam menangkap ikan dengan meng gunakan bubu.

Sungai, dengan segala keindahannya, telah memberikan kita pengalaman tak terlupakan. Semoga kita selalu bisa menjaga kelestarian sungai dan alam sekitarnya, agar anak cucu kita juga bisa merasakan nikmatnya menangkap ikan di tempat yang sama.
Salam interaksi. 

Tidak ada komentar

Cerewet 11

  Kejadian lucu itu masih teringat jelas sampai sekarang. Saat itu tahun 2019, kami sekelompok teman memutuskan untuk berkunjung ke Bantul...

Diberdayakan oleh Blogger.