Header Ads

Cerdas 06

 Media dibuat oleh meta.ai

 bekarang ikan mujair

Cerdas 06 merupakan Cerita Ladas, tentang bekarang Ikan. Air surut, fenomena alam yang menciptakan pemandangan unik di sepanjang sungai.  Cerita ladas ke enam ini, tidak akan membahas berbagai aspek memancing di air surut, namun saya menceritakan menangkap ikan di kolam yang dikeringkan, dalam bahasa Lubai disebut "Bekarang Ikan".

Waktu : Tanggal 22 April 1973, Hari minggu
 
Makna: bekarang ikan bukan hanya sekadar menangkap ikan, tetapi juga merupakan wujud syukur atas karunia kolam dan bentuk penangkapan ikan yang nyaman dan aman.

Lokasi: tradisi ini umumnya dilakukan di sungai, lebak, atau danau yang menjadi sumber mata pen caharian masyarakat. Kami berkarang di sungai kecil yang kami bendung, sehingga menjadi kolam keluarga kami. Pada tengah perkebunan kopi, Talang Sekampung, desa Air Naningan, kecamatan Pulau Panggung, kabupaten Lampung Selatan, provinsi Lampung.

Pelaksanaan: Saat saya liburan sekolah pembagian rapor. Untuk memanfaatkan waktu, ayahanda kami mengajak menangkap ikan di kolam.
 
ikut bekarang ikan 
 
Pak M. Ibrahim, seorang ayah yang sabar dan kuat, memutuskan untuk mengajak ketiga anak laki-lakinya, Iskandar, Amrullah, dan Mustaqim, menangkap ikan di kolam yang dikeringkan di tengah perkebunan kopi kami. Kolam itu biasanya penuh dengan ikan mujair yang lezat.
 
Mereka semua bersemangat ketika melihat kolam yang sudah dikeringkan sebagian. Ayahanda kami membagi tugas kepada kami anak-anaknya. Iskandar dan Amrullah bertugas mencari ikan yang bersembunyi di lumpur, sementara Mustaqim membantu ayahnya mengumpulkan ikan yang sudah tertangkap ke dalam ember.
 
Ayahanda kami menunjukkan teknik menangkap ikan mujair yang licin kepada anak-anaknya. Dengan cekatan,  Iskandar dan Amrullah menangkap beberapa ekor ikan dan langsung memasukkannya ke dalam ember yang dibawa MustaqimAyahanda kam sendiri juga berhasil menangkap beberapa ekor ikan besar.
 
Setelah beberapa jam, mereka semua merasa puas karena ember mereka penuh dengan ikan mujair yang segar. Ayahanda kam tersenyum bangga melihat kerja sama tim yang baik dari anak-anaknya.
 
"Bagaimana kalau kita goreng separo dan separo lagi buat sop?" tanya Ayahanda kami sambil membawa ember penuh ikan ke rumah.
 
Iskandar, Amrullah, dan Mustaqim langsung bersorak gembira. Mereka semua tidak sabar untuk menikmati hasil tangkapan mereka.
 
Kegiatan ini tidak hanya memberikan mereka makanan yang lezat, tetapi juga kenangan indah yang akan kami simpan selamanya. Oleh karenanya, saya menuliskan cerita ladas didalam blog ini.
 
 
catatan penting

Mujair adalah sejenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939

Dengan senyum lebar dan ikan segar di tangan, petualangan menangkap ikan di kolam ini menjadi kenangan manis yang tak terlupakan. Semoga semangat mencari ikan ini selalu ada dalam diri, mengingatkan kami akan kesederhanaan dan kebahagiaan yang bisa ditemukan di alam. 

Salam interaksi

Tidak ada komentar

Cerewet 11

  Kejadian lucu itu masih teringat jelas sampai sekarang. Saat itu tahun 2019, kami sekelompok teman memutuskan untuk berkunjung ke Bantul...

Diberdayakan oleh Blogger.