Header Ads

Cerdas 08


Media dibuat oleh meta.ai

bekarang ikan gabus

Cerdas 08 merupakan Cerita Ladas, tentang bekarang Ikan. Air surut, fenomena alam yang menciptakan pemandangan unik di sepanjang sungai.  Cerita ladas ke empat ini, tidak akan membahas berbagai aspek memancing di air surut, namun saya menceritakan menangkap ikan di kolam yang dikeringkan, dalam bahasa Lubai disebut "Bekarang Ikan".

Waktu : Tanggal 19 Agustus 1973, Hari MINGGU
 
Makna: bekarang ikan bukan hanya sekadar menangkap ikan, tetapi juga merupakan wujud syukur atas karunia kolam dan bentuk penangkapan ikan yang nyaman dan aman.

Lokasi: tradisi ini umumnya dilakukan di sungai, lebak, atau danau yang menjadi sumber mata pen caharian masyarakat. Kami berkarang di sungai kecil yang kami bendung, sehingga menjadi kolam keluarga kami. Pada tengah perkebunan kopi, Talang Sekampung, desa Air Naningan, kecamatan Pulau Panggung, kabupaten Lampung Selatan, provinsi Lampung.

Pelaksanaan: Saat saya liburan sekolah pembagian rapor. Untuk memanfaatkan waktu, ayahanda kami mengajak menangkap ikan di kolam.
 
ikut bekarang ikan 
 
Ayahanda kami dan ketiga anak laki-lakinya, Iskandar, Amrullah, dan Mustaqim, berdiri di tepian kolam yang sedang dikeringkan. Kami bersiap untuk menangkap ikan gabus dan ikan lainnya yang terperangkap di dalamnya. Kolam yang biasanya penuh air itu kini terlihat seperti ladang lumpur, dengan ikan-ikan yang berusaha mencari tempat yang lebih dalam untuk bersembunyi.
 
Ayahanda kami memberi aba-aba kepada anak-anaknya untuk mulai mencari ikan. Iskandar, yang paling besar, langsung terjun ke lumpur dan mulai mencari ikan gabus yang tersembunyi di antara ta naman air yang mati. Amrullah dan Mustaqim mengikuti jejak kakak sulung kami, sementara Ayahanda kami mengawasi dari tepi kolam.
 
Setelah beberapa saat, Iskandar berteriak, "Ebak, aku dapat satu!" Ayahanda kami membantu Iskandar (kakak sulung) menarik ikan gabus yang cukup besar ke darat. Amrullah dan Mustaqim juga berhasil menangkap beberapa ekor ikan gabus, dan mereka semua sangat gembira. Saya mendapatkan ikan-ikan gabus itu tergeletak didalam lumpur, ditepian kolam.
 
Setelah beberapa jam, kolam hampir kering dan mereka berhasil menangkap banyak ikan gabus. Ayahanda kami tersenyum bangga melihat anak-anaknya bekerja sama dan menikmati kegiatan ber sama. Mereka semua memutuskan untuk membawa pulang hasil tangkapan mereka untuk dimasak dan disantap bersama keluarga.
 
Kegiatan ini tidak hanya memberikan mereka makanan yang lezat, tetapi juga kenangan indah yang akan kami simpan selamanya. Oleh karenanya, saya menuliskan cerita ladas didalam blog ini.
 
 
catatan penting

Ikan gabus adalah sejenis ikanbuas yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di pelbagai daerah: aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.), bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.),

Sisi atas tubuh --dari kepala hingga ke ekor-- berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal (striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.

Momen menangkap ikan di kolam ini, bukan hanya tentang mendapatkan ikan, tapi juga tentang belajar kesabaran, menikmati proses, dan menghargai kebersamaan keluarga. Sebuah pengalaman yang akan selalu terkenang.
 
Salam interaksi. 


Tidak ada komentar

Cerewet 11

  Kejadian lucu itu masih teringat jelas sampai sekarang. Saat itu tahun 2019, kami sekelompok teman memutuskan untuk berkunjung ke Bantul...

Diberdayakan oleh Blogger.