Cergar 03

dikira adik pramugara
Hal menarik yang saya rasakan setiap kali menginjakkan kaki ke tempat yang baru adalah keunikan ragam budaya dan perbedaan gaya hidup penduduk setempat. Kedua hal tersebut tidak pernah gagal mendatangkan rasa takjub. Sensasi awal tiap kali aku melangkahkan kaki ke wilayah baru sangatlah beragam. Dari rasa senang, sedih, marah, lucu, haru, bahkan frustasi hingga linglung sendiri.
Peristiwa yang aku ceritakan ini, terjadi diatas Kereta Api Lintasan Malam Ekspress 'Limex' jurusan Tanjung Karang - Kertapati. Saat itu, aku diajak kakak Iskandar pulang kampung ke desa Jiwa Baru, Muara Enim. Tak diragukan lagi, transportasi kereta menjadi transportasi umum yang paling digemari oleh sebagian masyarakat berstatus ekonomi menengah kebawah. Selain karena murah, kereta berjalan di atas jalur sendiri dan berbeda dengan jalan kendaraan darat lainnya, seperti bis, mobil, dan sepeda motor.
Sebelum berangkat, kakak Iskandar membeli tiket kereta api dulu, pada loket stasiun Tanjung Karang. Kakak Iskandar, hanya membeli 1 karcis saja. Aku bertanya, "Kak Iskandar mengapa membeli karcis hanya 1 saja?. Nanti kalau aku ditanya mana karcisnya, bagaimana menjawabnya"? Kata kakak Iskandar " bilang saja karcisnya ada pada kakak.
Peristiwa yang aku ceritakan ini, terjadi diatas Kereta Api Lintasan Malam Ekspress 'Limex' jurusan Tanjung Karang - Kertapati. Saat itu, aku diajak kakak Iskandar pulang kampung ke desa Jiwa Baru, Muara Enim. Tak diragukan lagi, transportasi kereta menjadi transportasi umum yang paling digemari oleh sebagian masyarakat berstatus ekonomi menengah kebawah. Selain karena murah, kereta berjalan di atas jalur sendiri dan berbeda dengan jalan kendaraan darat lainnya, seperti bis, mobil, dan sepeda motor.
Sebelum berangkat, kakak Iskandar membeli tiket kereta api dulu, pada loket stasiun Tanjung Karang. Kakak Iskandar, hanya membeli 1 karcis saja. Aku bertanya, "Kak Iskandar mengapa membeli karcis hanya 1 saja?. Nanti kalau aku ditanya mana karcisnya, bagaimana menjawabnya"? Kata kakak Iskandar " bilang saja karcisnya ada pada kakak.
Pada pukul 20.00 WIB, para penumpang Kereta Api Limex, dari stasiun Tanjung Karang menuju staisiun Kertapati dipersilakan naik ke gerbong. Kami menuju gerbong kereta api, sesuai dengan nomor pada karcis. Kakak Iskandar duduk dikursi sesuai nomornya pada karcis, aku disuruh duduk di kursi yang kosong. Terpisah 2 baris kursi dari tempat duduk kakak Iskandar. Pukul 21.00 WIB, ada pengumuman dari petugas stasiun Tanjung Karang, bahwa kereta api, akan segera diberangkatkan. Dengan suara peluit panjang, masinis memberangkat rangkaian gerbong kereta. Kereta Api Limex, mulai bergerak secara perlahan meninggalkan stasiun Tanjung Karang.
saya lugu, tapi beruntung...
Saya
Amrullah Ibrahim, masih kelas 1 SMP, memakai seragam pramuka yang kumohon masih
kotor karena latihan kemarin. Tahun 1975, saya diajak kakak saya,
Iskandar, naik kereta api Limex dari Tanjung Karang menuju Palembang.
Saya merasa sangat gembira karena ini pertama kalinya saya naik kereta
api malam dengan kakak.
Ketika
kami hendak memasuki kereta, saya melihat kakak Iskandar hanya membeli
satu tiket. Saya penasaran dan bertanya, "Kak, kenapa beli tiketnya cuma
satu? Nanti kalau kondektur tanya, apa jawabannya?" Kakak Iskandar
tersenyum dan menjawab, "Jawab saja tiketnya ada sama kakak."
Saya
merasa sedikit ragu, tapi kakak Iskandar hanya menggelengkan kepala dan
mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Setelah kereta berjalan
sekitar 20 kilometer, seorang pramugari cantik dengan senyum manis
mendekati saya. "Mana karcisnya, dik?" tanyanya lembut.
Saya
ingat kata-kata kakak Iskandar dan menjawab dengan polos, "Ada sama
kakak." Pramugari itu penasaran, "Mana kakakmu?" Tanpa ragu, saya
menunjuk ke arah depan, tidak ada siapa-siapa di sana, tapi saya yakin
sekali kakak saya ada di situ.
Pramugari
itu tertawa melihat saya menunjuk ke arah kosong. Tapi alih-alih marah,
dia malah tersenyum dan memberikan saya sekotak kue. "Nah, ini buat
kamu, dik. Semoga suka," katanya sambil mengedipkan mata.
Saya
sangat gembira dan langsung membuka kotak kue itu. Di dalamnya ada
beberapa potong kue kering yang lezat. Saya langsung memakan satu potong
dan merasakan manisnya kue tersebut. Kakak Iskandar tersenyum melihat
saya makan dengan lahap. "Kamu memang lucu, adikku," katanya sambil
mengelap mulut saya yang berdebu kue.
Saya
merasa sangat beruntung dan bahagia karena mendapatkan kue dari
pramugari cantik itu. Perjalan an yang awalnya membosankan menjadi lebih
menyenangkan karena insiden lucu itu. Saya tidak pernah lupa momen itu
dan selalu tersenyum ketika mengingatnya.
Istilah ''Pramugari kereta" masih asing terdengar, dikarenakan memang belum banyak yang tahu. Pengertian Pramugari adalah awak kabin wanita di suatu alat transportasi umum yang bertugas menjaga keamanan penumpang dan melayani kebutuhan penumpang. Adapun pengertian Pramugari Kereta Api adalah wanita yang bertugas melayani penumpang Kerera Api kelas Eksutif.
Tugas Pramugari Kereta Api
Pertama kali ketika penumpang akan masuk ke dalam kereta terkadang bingung mencari gerbong dan tempat duduk yang tertera di tiket. Biasanya akan binggung, Pramugari kereta api akan membantu para penumpang menunjukan letak kereta dan kursi tempat duduk. Tentu saja dengan sambutan dan senyum manisnya. Selain itu tugas tak kalah pentingnya adalah memastikan semua fasilitas bagi para penumpang sudah tertata rapi di setiap tempat duduk, seperti selimut dan bantal.
Tugas lain adalah menyediakan dan menghangatkan semua makanan dan menjual makanan. Ini juga termasuk dalam pelayanan guna memberikan kenyaman kepada para penumpang. Biasanya para pramugari dan pramugara kereta api akan menuliskan pesanan, bagi penumpang yang akan membeli makanan.
Demikian, sepenggal cerita lucu dari aku, lugu tapi beruntung. Rasa binggung dan rasa takut men datangkan kenangan indah. Naik Kereta Api Limex, tidak membayar namun mendapatkan fasilitas sama dengan penumpang lainnya.
Salam interaksi.
Post a Comment