JIWA BARU
kampung halaman
Tempat kelahiran dan tempat bermain masa kecil tak pernah bisa dilupakan. Desa Jiwa Baru, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. Masa kecil aku habiskan bersama keluarga yang bahagia di desa nan indah ini. Desa ini jauh dari keramaian kota, dan kota terdekat Prabumulih berjarak 40 kilo meter. Warga desa kami, hanya bergaul dengan orang-orang di sekitarnya saja. Jadi, wajar saja kami begitu selalu merasa dekat satu sama lain. Banyak kenangan akua dan teman-teman masa kecil di desa ini.
Bermain kelereng, bermain sepidak buah balam 'karet', berenang dan main sur-suran 'meluncur' di sungai Lubai sepulang sekolah. Mencari buah setol 'kecapi', buah manggis dan rukam. Dan yang paling seru mencari buah binjai ketika musim rawang sungai Lubai. Semuanya itu, kini menjadi kenangan yang tak kan terlupakan.
Pada hakikatnya desa Jiwa Baru
sudah ada sejak dahulu yaitu pada beberapa ratus tahun silam, hanya
saja bukti-bukti sejarah belum terkodinir dengan baik, sehingga dalam
penyusunan dan penulisan sejarah desa Jiwa Baru
sampai kini, belum didapatkan bukti-bukti tertulis yang pasti.
Kendatipun demikian menurut penuturan pemuka-pemuka masyarakat serta
orang-orang lanjut usia sekiranya dapat di yakini ada dituturkan sebagai
berikut :
1. Asal Usul
Nama desa : Jiwa Baru dalam "bahasa Lubai disebut duson Jiwe Empai. Nama ini diambil dari nama 2 desa yang digabungkan yaitu : desa Kurungan Jiwa dan desa Baru Lubai. Setelah digabungkan, ada beberapa pilihan nama desa seperti : Kurungan Baru, Kurungan Lubai, Jiwa Baru, Jiwa Lubai, Baru Kurungan, Baru Jiwa, Lubai Kurungan, Lubai Jiwa. Nama Jiwa Baru ditetapkan menjadi nama desa, setelah 2 desa digabungkan tersebut
Desa Kurungan Jiwa adalah sebuah desa tua di marga Lubai suku 1, menurut penuturan masyarakat secara turun temurun, bahwa desa ini pada zaman dahulu, tempat bermukim para pendekar mempunyai ilmu pertahanan tubuh yang mempuni. Dikisahkan pada zaman pemerintahan kesultanan Palembang Darussalam berkuasa, sering datang serangan para pendekar dari daerah Pasemah, Pagar Alam ke marga Lubai suku 1, namun serangan itu dapat di halau oleh para pendekar desa Kurungan Jiwa.
Desa Baru Lubai adalah sebuah desa tua di marga Lubai suku 1, menurut penuturan masyarakat secara turun temurun, bahwa desa ini semula letaknya di hulu desa Kurungan Jiwa, terletak dekat pemakaman umum. Sehubungan dengan desa Baru Lubai, tempat bermukim para kepala pemerintahan dan merupakan ibukota marga Lubai suku 1, maka desa ini dipindahkan kearah hilir, seperti letaknya saat ini.
Berdasarkan penuturan dari Ayahanda penulis, Muhammad Ibrahim bin kakek Haji Hasan bin Puyang Aliakim bin Puyang Sinar bin Puyang Riamad bin Puyang Natakerti, bahwa yang pernah menjadi kepala marga Lubai suku 1 antara lain : Puyang Depati Subot, Pugok Pangeran Kori, Pugok Haji Muhammad Dum bin Puyang Maliki.
Penghuni
pemula kampung Jiwa Baru diperkirakan hanya beberapa kepala keluarga
saja. Jadi penduduk pemula kampung Jiwa Baru diperikirakan anak
keturunan dari puyang Serampu. Sebagian masyarakat Jiwa Baru,
mempercayai bahwa makam puyang Serampu terletak ditepian sungai Lubai,
dekat dengan lahan pertanian Talang Aji. Talang Aji menurut aku, adalah
bekas permukiman awal desa Jiwa Baru.
2. Sumber sejarah
- Untuk
Onderafdeeling Lematang Ilir sebagai mana ditentukan oleh Staatsblad
tanggal 27 Juni 1918 Nomor 352, telah mempunyai Dewan (Plaatselijke Raad
atau Locale Raad), yang keluar oleh Controleur, dengan 23 orang
anggota, yang terdiri dari 21 orang Bangsa Bumiputra (para Demang/Ass.
Demang dan para Pasirah), dan 1 orang bangsa asing serta 1 orang bangsa
Eropa, dengan berkedudukan di Muara Enim
- Marga
Rambang Kapak Tengah, Marga Lubai Suku I, dan Marga Lubai Suku II.
termasuk dalam wilayah Pemerintahan Onderafdeeling Ogan Ulu. Desa
Kurungan Jiwa dan Baru Lubai termasuk dalam wilayah pemerintahan marga
Lubai suku 1
- Makam tua terletak ditepi sungai Lubai, dekat Talang Haji, usianya diperkirakan sudah ratusan tahun, menurut penuturan Paman Yahmun bin Kakek Soleh, bahwa makam itu salah satu Puyang pendiri desa Jiwa Baru
- Pohon
Tanjung tanaman puyang didekat Masjid Attaqwa, desa Jiwa Baru,
batangnya berdiameter 100 centi meter, pohonya tinggi 15 meter,
cabangnya banyak, daunnya rimbun bunganya lebat, diperkirakan sudah
berusia ratusan tahun
3. Letak desa
Desa Jiwa Baru sering disingkat Jibalub (Jiwa Baru Lubai, Jibar (Jiwa Baru), adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. Berlokasi di jalan Rayu : Beringin, Muara Enim - Indra Laya, Ogan Ilir.
Post a Comment